loading...

Rindu Kelana Sitor Situmorang : "Membaca Biografi Sitor, Merenungkan Perkembangan Bangsa"

loading...
Rindu Kelana Sitor Situmorang : "Membaca Biografi Sitor, Merenungkan Perkembangan Bangsa"
Di Posting Oleh : Berita Dunia (Ibrahimdera)
Kategori : Lembaga Kebudayaan Nasional Penyair penyintas 65 Sitor Situmorang Soekarnois

kita dapat membaca otobiografi Sitor sebagai renungan mengenai perkembangan bangsa Indonesia selama 70 tahun terakhir
C.H. Watson– Emeritus Profesor of Social Antropology and Multi-ultural Studies, Kent University; Inggris


warisan revolusi dalam diri Sitor adalah individualisme, harapan akan solidaritas dan keinginan ikut membentuk wajah dunia, paling sedikit wajah budaya Indonesia Modern
Martina Heinschke – pengamat sastra Indonesia modern di Universitas Hmburg, Jerman



Ketika bertemu dengan sitor, saya belum memahami seluruh manusianya… Ia seorang penyair yang hadir sebagai penulis yang manusiawi dan suka merenung.

V.S. Naipaul -Penerima Penghargaan Nobel Satra 2001
(Sumber : Buku Menimbang Sitor Situmorang – Komunitas Bambu-KITLV Jakarta)













Teaser Rindu Kelana/The Need to Wander the biography of Sitor Situmorang directed by Ed Pesta Sirait .












Puisi-puisinya menggambarkan keasingan dan kesepian sang penyair.








Tinjauan Buku
 Judul: Menimbang Sitor Situmorang Penulis: VS Naipaul dkk. Penerbit: Komunitas Bambu





“Konflik tahun 1965 itu sangat dipengaruhi oleh situasi dunia akibat perang dingin Amerika Serikat dan Soviet. Amerika ingin Indonesia memilih salah satunya. Bung Karno tidak mau. Lalu karena Bung Karno didukung oleh komunis Indonesia, Bung Karno dicap komunis. Itu akal-akalan mereka saja. Padahal Bung Karno ingin berjuang dalam garis nasionalis. Intelektual muda waktu itu tak setuju dengan strategi Bung Karno. Mereka dimanfaatkan untuk melawan Soekarno. Manikebu itu disusupi CIA. Kami mendukung Bung Karno karena ideologinya jelas: nasionalis. Lalu mereka bilang Bung Karno itu pengekor komunis. Kami balik menyerang, kalau begitu kalian antek-antek Amerika,” kata Ketum LKN, Sitor Situmorang, dalam sebuah wawancara suatu ketika.













diterbitkan oleh Komunitas Bambu






Sitor Situmorang dan  Pramoedya Ananta Toer
.




Tribute to Sitor Situmorang "Poems In Musical Composition" La Ronde #1955 karya: Sitor Situmorang Ananda Sukarlan (Piano) & Nikodemus Lukas (Singer) Teater kecil, 19 Maret 2015 Taman Ismail Marzuki LA RONDE





Frau - "Berita Perjalanan" karya Sitor Situmorang





simak 450 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o


13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share

loading...

0 Response to " Rindu Kelana Sitor Situmorang : "Membaca Biografi Sitor, Merenungkan Perkembangan Bangsa""

Posting Komentar