loading...

Sukrisno, Djawoto, Mohamad Ali Chanafiah, Soeraedi Tahsin, A.M Hanafi : Eks Duta Besar Indonesia Yang Klayaban Sebagai Eksil Paska Gestok dan ‘Kudeta’ Soeharto I Genosida Politik 1965-1966

loading...
Sukrisno, Djawoto, Mohamad Ali Chanafiah, Soeraedi Tahsin, A.M Hanafi : Eks Duta Besar Indonesia Yang Klayaban Sebagai Eksil Paska Gestok dan ‘Kudeta’ Soeharto I Genosida Politik 1965-1966
Di Posting Oleh : Berita Dunia (Ibrahimdera)
Kategori :





Sukrisno eks Dubes Indonesia untuk Rumania dan kemudian Vietnam

Orbituari ringkas dari Buletin Yayasan Sejarah dan Budaya Indonesia nomor 2/1999
SUKRISNO (81 tahun) meninggal dunia pada tanggal 6 Maret 1999 di Amstelveen. Ia seorang pejuang pena patriotic autodidak terkemuka, sarjana, dan diplomat di masa pemerintahan Presiden Sukarno. Setelah menamatkan pendidikan Schakelschool dan MULO sampai klas 3, ia berkecimpung dalam dunia jurnalistik, mulai dari juru ketik dan korektor kemudian diangkat menjadi wartawan KB Aneta. Tahun 1937 bersama-sama dengan wartawan-wartawan lainnya mendirikan KB Antara, dalam rangka menembus monopoli penyiaran berita oleh media colonial Belanda Aneta. Ketika Jepang menghadapi keruntuhannya, dengan menggunakan fasilitas Dome (kantor berita pemerintah pendudukan Jepang), mendirikan dan mengorganisasi serta melatih tim markonis untuk menangkap dan menyiarkan berita-berita dari dan ke luar negeri. Adalah para wartawan muda Indonesia, seperti Djawoto, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, dan Sukrisno inilah yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia, menyusul sesudah kekalahan Jepang pada paroh pertama Agustus 1945.


Pada awal masa kemerdekaan Sukrisno menjadi wakil Pimpinan Redaksi KB Antara. Ikut rombongan Bung Hatta dan Moh. Roem ke Konperensi Meja Bundar (KMB).

Pada tahun 1955 bekerjasama dengan Mr. Soedjarwo Tjondronegoro mendirikan perwakilan KB Antara di New York, yang memainkan peranan penting bagi Konperensi Asia-Afrika I di Bandung.Pada tahun 60-an, sampai 1966, ia diangkat sebagai Duta Besar RI berturut-turut untuk Romania dan Vietnam.Memimpin penerbitan bulletin masyarakat Indonesia di luar negeri untuk mengekspos rezim orde baru yang anti-demokrasi.Tahun '80-an Sukrisno meneruskan studinya dan meraih gelar doktorandus antropologi pada Universitas Amsterdam. (KS)



























Mohamad Ali Chanafiah eks Dubes Indonesia untuk Srilangka











buku lain yang diterbitkan
Chanafiah, M. Ali. 2007. Bung Karno dalam Pengasingan di Bengkulu. Jakarta: Aksara Press.







Soeraedi Tahsin Sandjadirdja eks Dubes Indonesia untuk Mali 






Dimuat di Radar Banten, Sabtu, 28-April-2007





Djawoto eks Dubes RRT dan Mongolia


sumber foto https://jv.wikipedia.org/wiki/Djawoto

simak kompilasi artikel


A.M Hanafi eks Dubes Indonesia untuk Kuba


kompilasi artikel :



simak 400 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966


Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o





13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share
loading...

0 Response to "Sukrisno, Djawoto, Mohamad Ali Chanafiah, Soeraedi Tahsin, A.M Hanafi : Eks Duta Besar Indonesia Yang Klayaban Sebagai Eksil Paska Gestok dan ‘Kudeta’ Soeharto I Genosida Politik 1965-1966"

Posting Komentar