loading...

Film The Act of Killing (Indonesia) dan Enemies of the People (Kamboja) : Pengakuan Para Jagal, yang "Menang" dan yang "Kalah"

loading...
Film The Act of Killing (Indonesia) dan Enemies of the People (Kamboja) : Pengakuan Para Jagal, yang "Menang" dan yang "Kalah"
Di Posting Oleh : Berita Dunia (Ibrahimdera)
Kategori : cambodian genocide documentary film on genocide enemies of the people genosida 1965 indonesian genocide Joshua Oppenheimer pembantaian massal Rob Lemkin the act of killing Thet Sambath




",,the Cambodian killers belonging to a group that emerged from history as losers, while their Indonesian counterparts prevailed as winners. With this I aim to say something about the roots of genocide, namely the genocidal system in which perpetrators operate…..






dalam kajian Adam Tyson ini terdapat kritik keras terhadap film The Act of Killing, untuk memahami duduk perkara secara berimbang simak juga wawancara Democracy Now dengan Joshua Oppenhiemer yang panjang lebar membincangkan teknik dan motif pembuatan film ini 


Joshua Oppenheimer in an extensive interview on Democracy Now! explaining his techniques and motives







.




Tinjauan Film  Enemies of the People - Rob Lemkin and Thet Sambath


The Harvard Gazette


The Harvard Crimson
By JACK J. ZHOU,


The New York Times




Tinjauan Film The Act of Killing by Joshua Oppenheimer


The New York Times


The New York Times


simak juga tinauan dan analisis Ariel Heryanto tentang The Act of Killing (juga the Look of Silence)

Film ini berbicara tentang titik terpenting dari seluruh sejarah Republik Indonesia. Hadirnya film ini sendiri merupakan sebuah peristiwa sejarah yang sulit dicarikan duanya. Satu-satunya bandingan yang layak disebut adalah 4 novel karangan Pramoedya Ananta Toer pada 1980’an selepas dari pembuangan di pulau Buru : Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca. (dari tinjauan film Jagal)

 

Selengkapnya Kesaksian Binal Bugil dari Negeri Preman – Ariel Heryanto


The 1965-1966 killings: Facts and fictions in dangerous liaisons – Ariel Heryanto


terjemahan Indonesia dengan pemendekan

Menganyam Fakta dan Fiksi – Ariel Heryanto


Menolak Diam, Menolak Tunduk – Ariel Heryanto

(tinjauan film Senyap)


Film, Teror dan Luka Bangsa – Ariel Heryanto


simak juga
Kado Joshua Oppenheimer Untuk Indonesia: Trilogi ‘The Act of Killing’ (Jagal), The Look of Silence (Senyap), TheGlobalization Tapes (Tetralogi + Disertasi)


jangan lewatkan pula yang satu ini


The Diplomat
The Academy recognizes controversial films about Cambodian and Indonesian genocides.
by Mong Palatino

*ini tentang film yang berbeda The Missing Picture (Genosida Kamboja) disandingkan dengan The Act of Killing

















Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o












13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)







Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share

loading...

0 Response to " Film The Act of Killing (Indonesia) dan Enemies of the People (Kamboja) : Pengakuan Para Jagal, yang "Menang" dan yang "Kalah" "

Posting Komentar