loading...
Merinding, Begini Pengorbanan dan Perjuangan Dakwah Alumni Al Kautsar Al Akbar di Humbang HasundutanDi Posting Oleh : Berita Dunia (Ibrahimdera)
Kategori : khabar alumni
Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Lae Toras, Tarabintang |
Pada tahun 1991-2 beberapa santri diikutkan oleh Buya Ali Akbar Marbun, kini Rais Syuriah PBNU dan Ketua Dewan Ulama Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), dalam sebuah misi dakwah membangun Masjid di Siniang dan cabang Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Lae Toras, Tarabintang.
Kisah ini kembali dikenang dalam WAG Forum Alumni dan Walisantri Pesantren Al Kautsar Al Akbar yang diasuh oleh H. Julkifli Marbun, MA.
Kondisi Siniang saat itu belum diramaikan oleh warung-warung yang menjual jajanan. Ini membuat santri kesulitan mengisi waktu luang untuk bersantai
"Awal datang kesana kami kebanyakan makan salak dirumah opung yg dijadikan mesjid," tulis Iskandar Muda, alumni yang kini merupakan Caleg PBB di Binjai.
Tidak saja itu, konstruksi rumah-rumah yang tidak mempunyai toilet juga menjadi kenangan bagi santri yang ikut saat itu.
"yg paling paten mandi bareng penduduk di sungai...pas buang air kabur ditunggu babi hutan....heee hee...such a nice experience 😁," tulis alumni Ust Zulfan Nst lulusan Universitas Madinah yang kini berdomisili di Brunei Darussalam.
Jalan yang belum beraspal tidak membuat gerak dakwah berhenti.
"Mobil nya tdk bisa kesiniang lanjut pakai mobil pak paju jeep willys bannya aja dikasih rantai agar tdk terpacak ...sungguh adventure kami sama buya n bang julfan jokinya juber..," lanjut Iskandar.
Masjid Siniang saat ini diisi dengan berbagai kegiatan keumatan |
Jeep Willis yg dipakai ke Siniang |
Donatur sedang melihat progres |
Kondisi ini tentunya menguras tenaga dan bayak jadwal pembangunan terpaksa terlambat direalisasikan. Ada juga kenangan yang bersifat halusinasi.
Baca: Subhanallah, Anggota Punguan Muslim Pakkat Saportibion (PMPS) Kembali Patungan Rehab Sekolah, Yuk Ikutan
"iskandar masih ingat gak ya pas kita lewat dari Barus mau ke pakkat lewat jln belakang pake lancer ada burung yg besaar sekali di pinggir jln hutan gelap....pas terbang kita semua tunduk di balik mobil...aneh tuh burung kyk Garuda juga sayapnya lebar sekali," tulis Zulfan kembali.
Ust Julkifli Marbun yang merupakan santri kelahiran Pakkat dan ikut dalam beberapa misi tersebut mengatakan bahwa saat itu memang kondisi alam menjadi tantangan.
" Siniang itu (beda 3-5 thn dgn Pakkat) mmng tdk menjd prioritas pembangunan saat itu. Beda dgn zaman belanda n jepang.. krn dulu Pakkat itu (dulu termasuk parlilitan) jd pusat gerilya SM Raja terakhir. Jd belanda lbh berkepentingan membangun n jepang jg krn ada dolok pinapan yg saat itu mau ditambang emasnya.." tulis Caleg DPR RI dari PBB untuk Dapil Sumut II ini.
"Saat masjid itu dibangun 91-92 mgkn br di situ ada listrik n berakhirnya era kuda (hoda boban) sbgai transportasi.. n trs catching up smp skrng. Penduduk yg merantau ke jakarta saat ini sdh byk yg mapan sehingga banyak yg mrs tak perlu untuk kembali. Siniang skrng sepi kecuali hari libur perantau pulang.. sejk thn 2000.. seluruh tapanuli kalo ga salah sdh ada perda untuk ttp menjaga ternak di kandang.. jd b2 tidak berkeliaran lagi 😆😆😆😆," lanjutnya.
Saat itu ada beberapa program pembangunan infrastruktur yang diinisisasi pesantren sebagai bagian dari jalan dakwah.
Di luar tempat lain, terdapat tiga proyek di Humbang Hasundutan seperti Pesantren Al Kautsar Al Akbar Lae Toras, Tarabintang yang dibangun bersama Alm. Jureman Marbun dan dua Masjid di Pulo Bali dan SIniang. Ketiganya mendapat dukungan penuh dari warga sekitar dan beberapa donatur.
Kegiatan dakwah santri tidak saja dilakukan dalam bentuk membangun sarana tapi juga safari dakwah. Tercata telah dua kali dilakukan safari dakwah antara tahun 1995-6.
Pertama ke Sibolga dalam sebuah muhibah yang dipimpin oleh Ketua Konsulat Tapanuli Julkifli Marbun bersama seluruh anggota konsulat ke Perguruan Thawalib Darurrachmad yang diasuh oleh walisantri dan ke Parapat di sebuah masjid yang juga dikelola oleh walisantri.
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
loading...
0 Response to "Merinding, Begini Pengorbanan dan Perjuangan Dakwah Alumni Al Kautsar Al Akbar di Humbang Hasundutan"
Posting Komentar