loading...
Pacu Pengetahuan Dirgantara dan Wisata Lokal, Pesantren Ini Datangkan Pesawat BouraqDi Posting Oleh : Berita Dunia (Ibrahimdera)
Kategori : news
KBAA -- Ada pemandangan tidak biasa di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Ada pesawat Bouraq yang telah landing di ponpes terbesar di Lamongan ini.
Apakah Pondok Sunan Derajat akan menjadi bandara di Kabupaten Lamongan? Jawabannya tentu tidak. Keberadaan pesawat Bouraq ini di datangkan pengurus Ponpes sebagai ornamen atau hiasan baru di Ponpes Sunan Drajat.
“Ceritanya ada pengusaha yang bergerak di bidang wisata pesawat di Pasuruan, kemudian menawarkan ke Mbah kiai (KH Abdul Ghofur, red), ya masih saudara juga,” ungkap Gus Syahrul Munir.
Pesawat ini sebenarnya adalah bekas maskapai penerbangan swasta Indonesia yang dulunya pernah beroperasi dan di kenal dengan Bouraq Indonesia Airlines, namun kini telah berhenti beroperasi.
“Pesawat bekas masih punya nilai. Pesawatnya ada di dalam pondok. Kita siapkan landasannya kita tempatkan di depan Masjid Agung Sunan Drajat,” sambung adik kandung KH Abdul Ghofur ini.
Harapan dari pengurus Ponpes Sunan Drajat, adanya pesawat Bouraq di dalam lokasi pondok bisa menjadi sarana hiburan para santri.
“Kalau jadi wisata kan alhamdulillah, di pondok ada wisata kan menarik,” lanjut Munir.
Selain itu, adanya pesawat ini bisa sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan Ponpes Sunan Drajat.
“Kalau yang sudah-sudah di dalamnya kita kasih proyektor seperti kapal. Nanti kalau orang masuk ke pesawat seolah-seolah terbang,” bebernya.
Semakin beragamnya fasilitas yang tersedia Pengurus Ponpes berharap, santri kian betah berada di dalam Ponpes Sunan Drajat.
“Godaan santri dari tahun ke tahun luar biasa, keinginan ingin pulang, kalau semakin banyak yang bisa dinikmati kan bisa betah. Bisa melepas kejenuhan para santri,” pungkasnya.
Pesawat Bouraq, pernah menjadi sejarah dalam penerbangan di Indonesia dengan nama Bouraq Indonesia Airlines. Nama Buraq sendiri diambil dari nama “kendaraan” Nabi Muhammad SAW saat peristiwa suci dalam Islam, Isra Mi’raj.
Maskapai ini dulunya milik pengusaha Jerry A Sumendap. Ia menjadi pengagas transportasi udara di Kalimantan yang ingin membawa kekayaan sumber daya minyak dan hasil alam. Namun, bisnis penerbangan ini jatuh bangun, hingga akhirnya berhenti beroperasi. (sumber)
Apakah Pondok Sunan Derajat akan menjadi bandara di Kabupaten Lamongan? Jawabannya tentu tidak. Keberadaan pesawat Bouraq ini di datangkan pengurus Ponpes sebagai ornamen atau hiasan baru di Ponpes Sunan Drajat.
“Ceritanya ada pengusaha yang bergerak di bidang wisata pesawat di Pasuruan, kemudian menawarkan ke Mbah kiai (KH Abdul Ghofur, red), ya masih saudara juga,” ungkap Gus Syahrul Munir.
Pesawat ini sebenarnya adalah bekas maskapai penerbangan swasta Indonesia yang dulunya pernah beroperasi dan di kenal dengan Bouraq Indonesia Airlines, namun kini telah berhenti beroperasi.
“Pesawat bekas masih punya nilai. Pesawatnya ada di dalam pondok. Kita siapkan landasannya kita tempatkan di depan Masjid Agung Sunan Drajat,” sambung adik kandung KH Abdul Ghofur ini.
Harapan dari pengurus Ponpes Sunan Drajat, adanya pesawat Bouraq di dalam lokasi pondok bisa menjadi sarana hiburan para santri.
“Kalau jadi wisata kan alhamdulillah, di pondok ada wisata kan menarik,” lanjut Munir.
Selain itu, adanya pesawat ini bisa sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan Ponpes Sunan Drajat.
“Kalau yang sudah-sudah di dalamnya kita kasih proyektor seperti kapal. Nanti kalau orang masuk ke pesawat seolah-seolah terbang,” bebernya.
Semakin beragamnya fasilitas yang tersedia Pengurus Ponpes berharap, santri kian betah berada di dalam Ponpes Sunan Drajat.
“Godaan santri dari tahun ke tahun luar biasa, keinginan ingin pulang, kalau semakin banyak yang bisa dinikmati kan bisa betah. Bisa melepas kejenuhan para santri,” pungkasnya.
Pesawat Bouraq, pernah menjadi sejarah dalam penerbangan di Indonesia dengan nama Bouraq Indonesia Airlines. Nama Buraq sendiri diambil dari nama “kendaraan” Nabi Muhammad SAW saat peristiwa suci dalam Islam, Isra Mi’raj.
Maskapai ini dulunya milik pengusaha Jerry A Sumendap. Ia menjadi pengagas transportasi udara di Kalimantan yang ingin membawa kekayaan sumber daya minyak dan hasil alam. Namun, bisnis penerbangan ini jatuh bangun, hingga akhirnya berhenti beroperasi. (sumber)
loading...
0 Response to "Pacu Pengetahuan Dirgantara dan Wisata Lokal, Pesantren Ini Datangkan Pesawat Bouraq"
Posting Komentar